//(KE) M A L A N G (AN)//
Akar rambat yang malang, hanya jadi pijakan tempat berteduhnya mereka yang kesepian. Buah-buah yang dipaksa meninggalkan tunas tempatnya subur, merintih menahan sedih. Karena dipaksa jatuh atau dipetik atau disodok bambu panjang dengan paksa. Air sungai sekalipun akan jadi asin setelah menuju lautan, mengapa kamu belum juga(?) Bintang pun bersinar saat siang, mengapa kamu belum juga(?) Setelah mendengar deklarasi setia dari panas pada matahari, belum munculkah gairahmu(?) Setelah bulan mempertegas setianya pada malam, tak munculkah gairahmu(?) Di bawah pohon rindang itu di sisi buah yang berjatuhan itu di tepi sungai itu. Masihkah ada hasrat di dalamnya(?) . . . . Tentang Penulis: Bagas Puspito Aji Instagram: @aji.pb